MANFAAT IFORMATION COMMUNICATION TECHNEOLOGY (ICT) DALAM
PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang paling
fundamental yang harus dimiliki oleh manusia. Pendidikan akan menjadikan
manusia berkarakter dan bermartabat dalam hidupnya. Dewasa ini pendidikan telah
mengalami peningkatan yang cukup pesat, salah satunya dengan digunakannya
teknologi informasi (IT) dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan IT banyak
sekali memberi manfaat dalam proses pembelajaran, yaitu penyampaian materi dari
pengajar ke peserta didik yang lebih mudah. Dengan adanya IT dalam dunia
pendidikan, menjadikan pembelajaran tidak monoton, kreatif dan inovatif. Karena
dengan digunakannya teknologi informasi dalam penyampaian materi pembelajaran,
menjadikan pengajar dan peserta didik lebih banyak ukntuk berkreasi dalam dunia
teknologi, membuka wawasan semakin luas dengan dunia teknologi seperti adanya
internet yang memudahkan siswa untuk menelusuri segala hal yang ingin diketahui
mengenai dunia.
Dibanding Negara-negara
lain, pendidikan di Indonesia masih termasuk ke dalam kulaitas yang rendah,
oleh karena itu salah satu cara mengatasi permasalahan rendahnya kualitas dan
efektifitas pendidikan di negara kita, alternatif yang dapat dilakukan yaitu
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan
pendidikan karena informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan
internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian
besar bagi proses pendidikan. Teknologi
interaktif
ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru:
dari informasi ke transformasi, dan aktifitas siswa dari pasif menuju lebih
aktif dan mandiri dalam mengakses pengetahuan yang mutakhir. Oleh karena itu,
sebaiknya setiap sistem pendidikan harus bersifat moderat terhadap teknologi
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar dengan lebih cepat,
lebih baik, dan lebih cerdas. Dengan demikian, teknologi informasi merupakan
salah satu kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
·
Teknologi
Informasi
Menurut William
& Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003), teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi ini
memperlihatkan bahwa dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua
komponen utama yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi
komputer yaitu teknologi yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan
yang berhubungan dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi
yang berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telephon, feximil,
dan televisi.
Teknik atau prosedur
untuk mengelola informasi disebut dengan teknologi informasi. Teknologi
informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang diperlukan untuk
mengelola/memanag informasi agar informasi tersebut dapat secara mudah dicari
atau ditemukan kembali. Sementara dalam pelaksanaannya untuk dapat mengelola informasi
tersebut dengan baik, cepat, dan efektif, maka diperlukan teknologi komputer
sebagai pengolah informasi dan teknologi komunikasi sebagai penyampai informasi
jarak jauh.
Teknologi Informasi
berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen
Informatika yang semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti
pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas: hitung menghitung proses pengolahan,
penyimpanan dan penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi
beralih menjadi sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang
dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis,
pengaruhnya pada kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi
(PUSTEKKOM,2006).
Teknologi informasi
dari massa ke massa selalu mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan yang
pesat dalam bidang elektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan
cepat usang mengikuti Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) di
mana:
a)
Kemampuan chip komputer akan menjadi dua kali
lipat setiap tahunnya
b)
Perangkat lunak semakin canggih
c)
Batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
Dalam dunia pendidikan, keberadaan
sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus
memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional
pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses,
sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem
komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga
pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil
keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).
PEMBAHASAN
Pada
dunia pendidikan di Indonesia computer sudah diperkenalkan dan digunakan di
sekolah-sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan di
kota-kota besar kompouter sudah diperkenalkan sejak anak masuk taman Kanak-anak
atau play group untuk bermain dan belajar. Selain membantu untuk pembelajaran
inetraktif juga bersifat audio visual untuk memudahkan proses pembelajaran itu
sendiri. Dengan computer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan
pembelajaran juga bisa didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan
elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book). Selain itu juga internet
dimungkinkan untuk mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul, jurnal,
makalah, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Bahkan saat ini sudah bisa
dilakukan pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan
elektronik learning (e-learning). Beberapa Negara telah menerapkan sekolah yang
pembelajarannya melalui internet atau semacam universitas terbuka. Mahasiswanya
dapat belajar melalui buku-buku atau modul yang disajikan secara menarik baik
dalam bentuk teks atau audio visual yang disajikan melalui internet.
Perkembangan
teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi
menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat digali
untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi
dibatasi ruang dan waktu. Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan
berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan
program pembelajaran baik secara searah maupun secara interaktif. Pemanfaatan
teknologi informasi ini penting mengingat kondisi geografis Indonesia secara umum
berada pada daerah pegunungan yang terpencar ke dalam banyak pulau-pulau.
Dengan adanya teknologi informasi memungkinkan diselenggarakannya pendidikan
jarak jauh, sehingga memungkinkan terjadinya pemerataan pendidikan di seluruh
wilayah bumi Indonesia, baik yang sudah dapat dijangkau transportasi darat
maupun yang belum dapat dijangkau dengan transportasi darat. Dengan demikian
pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting
terutama dalam rangka pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas serta
efektifitas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Untuk memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan
yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
(1)
merancang dan membuat aplikasi database, yang
menyimpan dan mengolah data dan informasi akademik, baik sistem perkuliahan,
sistem penilaian, informasi kurikulum, manajemen pendidikan, maupun materi
pembelajaran
(2)
merancang dan membuat aplikasi pembelajaran
berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi
tutorial dan learning tool
(3)
mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai
materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan
(4)
mengimplementasikan sistem secara bertahap mulai
dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan managemen
pemanfaatan TI dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan
pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan secara garis besar
meliputi:
1.
Managemen Sistem Informasi
Sistem informasi
managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung
proses-proses managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efisiensi waktu
dan materi transaksi-transaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi,
managemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk
menjalankan sistem informasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan
cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
sekolah memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat.
Kemudahan ini berarti efisiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal. Sistem
informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu
orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat. Database
online memberikan kemudahan-kemudahan informasi bagi peserta didik, orang tua
maupun masyarakat. Keberadaan WEB interaktif lembaga pendidikan memudahkan
komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi
dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat
secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat
terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta
didik, guru, karyawan, orang tua , dan masyarakat, seperti kemajuan kemajuan
kademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi, pendaftaran
siswa baru dan lain-lain.
2.
E-Learning
Menurut Onno W.
Purbo (2002), E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan
di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui
e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa
pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan
tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk
melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. E-learning dilakukan melalui jaringan
internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang
ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya: e-book, e-library,
interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, worl wide web (www),
dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya
yaitu: pendidikan.net, educasi.net, ilmu komputer, fisika.net, fisikamu.net
untuk fisika, cascadeimei untuk matematika, plasa.com, pintar media.com dan
banyak lagi situs lainnya. Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan oleh berbagai
pihak. Perguruan tinggi dan sekolah diharapkan mampu untuk menyelenggarakan
e-learning sendiri. Secara sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh guru
dengan membuat situs sendiri atau situs sekolah yang di-link dengan situs-situs
yang berkaitan dengan pelajarannya. Situs guru’sekolah dapat diisi dengan
materi pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.
·
Manfaat
Internet (ICT) Terhadap Pendidikan
Dalam bidang
pendidikan Internet telah memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran.
Meskipun di dunia pendidikan terdapat beberapa tantangan sebagai berikut:
a.
Proses pendidikan itu memerlukan waktu tenggang
(lead time) yang cukup lama.
b.
Setidak-tidaknya seorang dituntut untuk
mengikuti pendidikan sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi
c.
Dalam pendidikan itu berlaku prinsip
“irreversibilitas”
d.
Tantangan yang kita hadapi di masa depan
cendrung berkembang semakin kompleks, yang ditandai dengan semakin cepatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai akibat dari arus
globalisasi yang semakin terbuka. (PUSTEKKOM,2006).
Selain penggunaan
internet dalam dunia pendidikan, usaha lain untuk penggunaan IT dalam
pendidikan antara lain diciptakannya model-model pembelajaran ataupun media
pembelajaran yang berbasiskan IT, baik berupa CD pembelajaran interaktif maupun
modul-modul materi pembelajaran yang bisa memberikan kemudahan pada peserta
didik untuk memahami materi tersebut. Saat ini juga banyak sekolah-sekolah yang
memberikan fasilitas e-learning pada siswanya. Dengan akses internet, siswa
dapat mengakses e-learning dimana saja, kapan saja. E-learning berisi
modul-modul pembelajaran, adanya forum diskusi yang memungkinkan untuk distance
learning.
e-Education, istilah ini mungkin sudah tidak
asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah
istilah penggunaan TI di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi
yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi
masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal
harganya. Dengan adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah
banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar
menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan (Oetomo, B.S.D, 2002).
·
ICT sebagai
Media Pembelajaran
Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
internet dalam e-learning maupun penggunaan computer sebagai media interaktif.
Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat terjadi. Selaian itu, proses pembelajaran akan lebih efektif
karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam
proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis,
kultural, dan lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara
peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian
siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain
lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain
lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek
langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar.
Menurut Bobby DePorter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang kita baca,
20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang
kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang
kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian DePorter
tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang
efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio,
teks, grafik, dan animasi, serta penggunaannya melibatkan ketrampilan
kinestetik.
Secara umum
pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.
memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian
materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted
Instruksional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada
pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan
kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program). Peserta
didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat
lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket
program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga
dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta
didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.
2.
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media
pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat
dikemas dalam bentuk webpage, atau pun program belajar interaktif (CAI
atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang
tersambung ke internet, sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan
menggunakan web broser atau file transport protocol (aplikasi
pengiriman file).
3.
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media
komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences).
Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa
dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta
didik yang lain atau oleh guru.
Dengan demikian,
peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau dari narasumber serta
dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pemahaman materi ajar.
·
ICT sebagai
Pendidikan Life Skill
Teknologi informasi
dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan.
Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang membutuhkan
ketrampilan menggunakan komputer terbuka luas. Ketrampilan menggunakan komputer
merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam
sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Pendidikan teknologi informasi
mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill maupun
general life skill. Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan
program, baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang
bersifat vokasional. Sementara ketrampilan menggali informasi internet pada
internet, mengolah dan memanfaatkannya merupakan general life skill.
SIMPULAN
Dari paparan di atas dapat diambil
kesimpulan antara lain:
Pemanfaatan
teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam
upaya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan
peningkatan efektifitas pendidikan. Adapun untuk pengembangan teknologi
informasi di lembaga pendidikan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan,
antara lain yaitu:
1.
merancang dan membuat aplikasi database
2.
merancang dan membuat aplikasi pembelajaran
berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi
tutorial dan learning tool
3.
mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai
materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan
4.
mengimplementasikan sistem secara bertahap.
Pemanfaatan
teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses
pendidikan antara lain meliputi; managemen sistem informasi (SIM), e-learning,
media pembelajaran, dan pendidikan life skill.
Adapun pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
internet dalam e-learning maupun penggunaan computer sebagai media interaktif.
Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat terjadi. Selaian itu, proses pembelajaran akan lebih efektif
karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam
proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis,
kultural, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir & Terra CH. (2003). Pengenalan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Bobby DePorter (1999). Quantum
Learning. Jakarta: Kaifa
Onno W. Purbo (2002). Teknologi e-Learning.
Jakarta: Elex Media Komputindo
PUSTEKKOM, 2006, “Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Information Communication Technology)”