Selasa, 08 Mei 2012

Manfaat Information Communication Technology (ICT) dalam Pembelajaran


MANFAAT IFORMATION COMMUNICATION TECHNEOLOGY (ICT) DALAM PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN
            Pendidikan merupakan hal yang paling fundamental yang harus dimiliki oleh manusia. Pendidikan akan menjadikan manusia berkarakter dan bermartabat dalam hidupnya. Dewasa ini pendidikan telah mengalami peningkatan yang cukup pesat, salah satunya dengan digunakannya teknologi informasi (IT) dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan IT banyak sekali memberi manfaat dalam proses pembelajaran, yaitu penyampaian materi dari pengajar ke peserta didik yang lebih mudah. Dengan adanya IT dalam dunia pendidikan, menjadikan pembelajaran tidak monoton, kreatif dan inovatif. Karena dengan digunakannya teknologi informasi dalam penyampaian materi pembelajaran, menjadikan pengajar dan peserta didik lebih banyak ukntuk berkreasi dalam dunia teknologi, membuka wawasan semakin luas dengan dunia teknologi seperti adanya internet yang memudahkan siswa untuk menelusuri segala hal yang ingin diketahui mengenai dunia.
Dibanding Negara-negara lain, pendidikan di Indonesia masih termasuk ke dalam kulaitas yang rendah, oleh karena itu salah satu cara mengatasi permasalahan rendahnya kualitas dan efektifitas pendidikan di negara kita, alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pendidikan karena informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi, dan aktifitas siswa dari pasif menuju lebih aktif dan mandiri dalam mengakses pengetahuan yang mutakhir. Oleh karena itu, sebaiknya setiap sistem pendidikan harus bersifat moderat terhadap teknologi sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dengan demikian, teknologi informasi merupakan salah satu kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.

·         Teknologi Informasi
Menurut William & Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003), teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi yang berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telephon, feximil, dan televisi.
Teknik atau prosedur untuk mengelola informasi disebut dengan teknologi informasi. Teknologi informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola/memanag informasi agar informasi tersebut dapat secara mudah dicari atau ditemukan kembali. Sementara dalam pelaksanaannya untuk dapat mengelola informasi tersebut dengan baik, cepat, dan efektif, maka diperlukan teknologi komputer sebagai pengolah informasi dan teknologi komunikasi sebagai penyampai informasi jarak jauh.
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika yang semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas: hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi (PUSTEKKOM,2006).
Teknologi informasi dari massa ke massa selalu mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) di mana:
a)      Kemampuan chip komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya
b)      Perangkat lunak semakin canggih
c)      Batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).


PEMBAHASAN
Pada dunia pendidikan di Indonesia computer sudah diperkenalkan dan digunakan di sekolah-sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan di kota-kota besar kompouter sudah diperkenalkan sejak anak masuk taman Kanak-anak atau play group untuk bermain dan belajar. Selain membantu untuk pembelajaran inetraktif juga bersifat audio visual untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri. Dengan computer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran juga bisa didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book). Selain itu juga internet dimungkinkan untuk mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Bahkan saat ini sudah bisa dilakukan pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan elektronik learning (e-learning). Beberapa Negara telah menerapkan sekolah yang pembelajarannya melalui internet atau semacam universitas terbuka. Mahasiswanya dapat belajar melalui buku-buku atau modul yang disajikan secara menarik baik dalam bentuk teks atau audio visual yang disajikan melalui internet.
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah maupun secara interaktif. Pemanfaatan teknologi informasi ini penting mengingat kondisi geografis Indonesia secara umum berada pada daerah pegunungan yang terpencar ke dalam banyak pulau-pulau. Dengan adanya teknologi informasi memungkinkan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh, sehingga memungkinkan terjadinya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah bumi Indonesia, baik yang sudah dapat dijangkau transportasi darat maupun yang belum dapat dijangkau dengan transportasi darat. Dengan demikian pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam rangka pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas serta efektifitas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
(1)   merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi akademik, baik sistem perkuliahan, sistem penilaian, informasi kurikulum, manajemen pendidikan, maupun materi pembelajaran
(2)   merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool
(3)   mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan
(4)   mengimplementasikan sistem secara bertahap mulai dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan managemen pemanfaatan TI dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan secara garis besar meliputi:
1.      Managemen Sistem Informasi
Sistem informasi managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efisiensi waktu dan materi transaksi-transaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sistem informasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat. Kemudahan ini berarti efisiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal. Sistem informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat. Database online memberikan kemudahan-kemudahan informasi bagi peserta didik, orang tua maupun masyarakat. Keberadaan WEB interaktif lembaga pendidikan memudahkan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta didik, guru, karyawan, orang tua , dan masyarakat, seperti kemajuan kemajuan kademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi, pendaftaran siswa baru dan lain-lain.
2.      E-Learning
Menurut Onno W. Purbo (2002), E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya: e-book, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, worl wide web (www), dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya yaitu: pendidikan.net, educasi.net, ilmu komputer, fisika.net, fisikamu.net untuk fisika, cascadeimei untuk matematika, plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs lainnya. Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Perguruan tinggi dan sekolah diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh guru dengan membuat situs sendiri atau situs sekolah yang di-link dengan situs-situs yang berkaitan dengan pelajarannya. Situs guru’sekolah dapat diisi dengan materi pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.

·         Manfaat Internet (ICT) Terhadap Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Internet telah memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran. Meskipun di dunia pendidikan terdapat beberapa tantangan sebagai berikut:
a.       Proses pendidikan itu memerlukan waktu tenggang (lead time) yang cukup lama.
b.      Setidak-tidaknya seorang dituntut untuk mengikuti pendidikan sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi
c.       Dalam pendidikan itu berlaku prinsip “irreversibilitas”
d.      Tantangan yang kita hadapi di masa depan cendrung berkembang semakin kompleks, yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai akibat dari arus globalisasi yang semakin terbuka. (PUSTEKKOM,2006).
Selain penggunaan internet dalam dunia pendidikan, usaha lain untuk penggunaan IT dalam pendidikan antara lain diciptakannya model-model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang berbasiskan IT, baik berupa CD pembelajaran interaktif maupun modul-modul materi pembelajaran yang bisa memberikan kemudahan pada peserta didik untuk memahami materi tersebut. Saat ini juga banyak sekolah-sekolah yang memberikan fasilitas e-learning pada siswanya. Dengan akses internet, siswa dapat mengakses e-learning dimana saja, kapan saja. E-learning berisi modul-modul pembelajaran, adanya forum diskusi yang memungkinkan untuk distance learning.
e-Education, istilah ini mungkin sudah tidak asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan TI di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Dengan adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan (Oetomo, B.S.D, 2002).

·         ICT sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan computer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selaian itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999). Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar. Menurut Bobby DePorter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian DePorter tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta penggunaannya melibatkan ketrampilan kinestetik.
Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.      memanfaatkan komputer sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program). Peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.
2.      memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, atau pun program belajar interaktif (CAI atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke internet, sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web broser atau file transport protocol (aplikasi pengiriman file).
3.      memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences). Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau oleh guru.
Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
·         ICT sebagai Pendidikan Life Skill
Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan menggunakan komputer terbuka luas. Ketrampilan menggunakan komputer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan program, baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara ketrampilan menggali informasi internet pada internet, mengolah dan memanfaatkannya merupakan general life skill.


SIMPULAN
Dari paparan di atas dapat diambil kesimpulan antara lain:
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam upaya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan efektifitas pendidikan. Adapun untuk pengembangan teknologi informasi di lembaga pendidikan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain yaitu:
1.      merancang dan membuat aplikasi database
2.      merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool
3.      mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan
4.      mengimplementasikan sistem secara bertahap.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses pendidikan antara lain meliputi; managemen sistem informasi (SIM), e-learning, media pembelajaran, dan pendidikan life skill.
Adapun pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan computer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selaian itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir & Terra CH. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Bobby DePorter (1999). Quantum Learning. Jakarta: Kaifa
Onno W. Purbo (2002). Teknologi e-Learning. Jakarta: Elex Media Komputindo
PUSTEKKOM, 2006, “Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication Technology)”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar